Arsip

Archive for the ‘Agama’ Category

Persatuan Dunia Islam

15 Februari 2010 Tinggalkan komentar

Ketika seseorang berpikir tentang dunia Islam, dalam pikirannya akan tergambar bayangan tentang kemiskinan, korupsi dan peperangan. Banyak konotasi negatif tentang keadaan Dunia Islam yang terus menempati ruang-ruang berita dan surat kabar. Media global cenderung mengabaikan prestasi Dunia Islam dan kontribusi yang dibuatnya untuk kemanusiaan. Dunia Islam memiliki sejarah yang kaya atas pembangunan dan penemuan-penemuan, dimana hasilnya kita rasakan hari ini.

Selama dekade terakhir, seruan bagi persatuan dunia Islam yakni Khilafah telah memperoleh momentum dan momentum ini terus tumbuh. Kemungkinan akan adanya persatuan dunia Islam yang diperintah oleh seorang penguasa (Khalifah) adalah sesuatu hal yang dapat dicapai umat Islam karena hal ini sudah dicapai di masa lalu dan bahkan para sejarawan barat memberi kesaksian atas fakta ini. Negeri-negeri Muslim saat ini memiliki:

* Jumlah penduduk terbesar di dunia, yakni 1,6 miliar
* Jumlah tentara terbesar di dunia
* Kontrol atas setengah minyak dunia dan banyak sumber daya alam lainnya
* Kontrol selat-selat laut kunci yang strategis (dimana sepertiga minyak dunia melalui Selat Hormuz yang terletak diantara Iran dan UEA) dan wilayah udara
* Memiliki daratan terbesar
* Memiliki senjata nuklir

Pada zaman keemasan umat dapat dilihat banyaknya perkembangan teknologi. Teknologi telah digunakan umat Islam sementara Eropa pada waktu bahkan tidak bisa memimpikan hal itu. Sebagai contoh, beberapa teknologi yang kita anggap biasa pada hari ini sebenarnya tidak akan pernah ada jika konsep-konsep matematika seperti aljabar tidak berkembang selama masa keemasan Islam. Komputer yang kita digunakan saat ini tidak akan mungkin ada jika konsep-konsep matematika seperti algoritma tidak ada. Banyak sarjana seperti Donald Routledge Hill mengungkapkan pandangan bahwa Islam adalah kekuatan pendorong di belakang prestasi Muslim sementara Robert Briffault bahkan melihat sains Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan modern. Baca selengkapnya…

Kategori:Agama

Israel Buka “Kuil Ketiga” Berhampiran Masjid Al-Aqsa

Israel dalam masa terdekat akan membuka sebuah muzeum yang letaknya hanya beberapa meter dari Masjid Al-Aqsa di kota Al-Quds. Israel menyatakan muzeum itu “Muzeum Kuil Ketiga”.

Menurut lembaga Yayasan Waqaf dan Peninggalan Bersejarah Al-Aqsa, muzeum itu akan mula dibuka untuk orang-orang Yahudi pada hari Sabtu (12/12). Pembukaan muzeum itu menegaskan sikap bebal Zionis Israel dan cita-cita mereka untuk meluaskan program “yahudisasi” Al-Quds, wilayah Palestin yang dirampas dan didudukinya sejak tahun 1967. (ln/iol)

Sumber: halaqah-online.com

    Kategori:Agama

    SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1430 H

    25 November 2009 5 komentar

    Kategori:Agama

    RASULULLAH SAW BERDAKWAH TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERPERANG (BACA DENGAN PENUH THOLIB DAN PELAN2)

    14 November 2009 Tinggalkan komentar

    Ada banyak riwayat yang mengatakan, bahwa Rasulullah SAW tidak akan memulai peperangan, kecuali sesudah menyeru terlebih dahulu untuk memeluk Islam. (Nashbur-Raayah 2:278; Majma’uz-Zawa’id 5:304; Kanzul Ummal 2:298).
    Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Abdul Rahman bin A’idz ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus pasukannya ke medan perang, terlebih dahulu Beliau berpesan kepada mereka, katanya: Berlembutlah kepada manusia, dan jangan memulai sesuatu tindakan, sebelum kamu mengajak mereka kepada agama Allah. Sesungguhnya tiada penghuni rumah, atau penduduk kampung, yang dapat kamu membawa mereka kepadaku dalam keadaan memeluk Islam, itu adalah lebih baik kepadaku dari kamu membawa kepadaku wanita-wanita mereka dan anak-anak mereka yang kamu tawan, padahal kamu telah membunuh semua lelaki-lelaki mereka.
    (Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)
    Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad
    Riwayat dari Buraidah ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus satu pasukan, atau pasukan untuk berperang, ia berpesan kepada ketua atau panglimanya supaya senantiasa bertaqwa kepada Allah, khususnya pada diri mereka dan juga pada semua kaum Muslimin, kata Beliau: “Jika kamu bertemu dengan musuh kamu dari kaum musyrikin, ajaklah mereka kepada satu dari tiga perkara, dan kiranya mereka menerima apa saja dari antara tiga perkara itu, hendaklah kamu menerimanya dan berhentikan menyerang mereka”:

    Ajak mereka untuk memeluk Islam, jika mereka menerimanya, biarlah mereka memeluk Islam, dan berhenti menyerang mereka. Ajaklah mereka untuk berpindah dari negeri mereka ke negeri orang yang berhijrah (yakni negeri Islam), dan beritahu mereka jika mereka setuju, akan diberi hak seperti yang diberikan kepada kaum yang berhijrah, dan menanggung hak seperti yang ditanggung oleh mereka. jika mereka enggan berpindah, dan ingin rnenetap di negeri mereka, maka beritahu mereka bahwa mereka harus bersikap seperti kaum badui Arab yang telah memeluk Islam, berlaku ke atas mereka semua hukum-hukum Allah yang dilaksanakan ke atas kaum yang beriman, dan bahwa mereka tidak berhak untuk menerima jizyah dan harta rampasan perang, kecuali jika mereka turut berjihad dengan kaum Muslimin.
    Jika mereka enggan juga semua tawaran itu, maka berundinglah dengan mereka supaya mereka membayar jizyah (pajak), jika mereka terima, hendaklah disetujui dan hentikan serangan kepada mereka. Tetapi, jika mereka enggan dan menolak juga, maka mintalah bantuan kepada Allah dan perangilah mereka itu. Kemudian, apabila kamu mengepung penduduk yang berlindung di dalam bentengnya, lalu mereka memohon supaya kamu memberikan keputusan kepada mereka dengan hukuman Allah, maka janganlah kamu menuruti permohonan mereka itu, kerana kalian tidak mengetahui apa yang akan diputuskan Allah kepada mereka. Akan tetapi putuskanlah menurut kebijaksanaan kamu, dan tetapkanlah ke atas mereka sesudah itu apa yang dipandang wajar!
    (Muslim 2:82; Abu Daud, hal. 358; Ibnu Majah, hal. 210, dan Baihaqi 9:184)

    Ada beberapa riwayat yang memberitakan dari Saiyidina Ali bin Abu Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW pernah mengutusnya ke medan perang, dan setelah pasukannya berangkat, Beliau lalu menyuruh orang mengejar pasukan itu supaya menyampaikan pesan Rasulullah SAW yang berbunyi: jangan kamu memerangi musuh kamu sebelum kamu menyeru mereka kepada agama Islam terlebih dahulu.

    Dalam pembicaraan yang disampaikan oleh Sahel bin Sa’ad ra. yang dinukil oleh Bukhari dan lainnya, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ali ra. pada peperangan Khaibar: Berangkatlah dengan segera, hingga engkau tiba di medan perang mereka, kemudian serulah mereka kepada Islam, dan beritahu mereka apa yang diwajibkan Allah dari hal hak-haknya. Demi Allah, seandainya Allah berikan petunjuknya kepada seorang saja di antara mereka di tanganmu, itu adalah lebih baik dari engkau memiliki unta-unta merah!

    Ibnu Sa’ad telah meriwayatkan dari Farwah bin Missik Al-Qathi’i ra. berkata: Sekali peristiwa aku datang kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah! Boleh atau tidakkah aku memerangi kaumku yang enggan memeluk Islam dengan mereka yang telah memeluk Islam”, tanya Farwah. “Ya, boleh!” jawab Rasulullah SAW “Tapi, wahai Rasulullah!” tambahku, “mereka itu dari keturunan Saba’, mereka terkenal kuat dan berani mati!” aku cuba menerangkan situasi yang sebenarnya. “Ya, boleh dan aku benarkan kamu memerangi mereka itu, walaupun mereka Saba’ sekalipun!” Rasulullah SAW mengizinkanku untuk meneruskan cita-citaku itu. Berkata Farwah: Aku pun meninggalkan majlis Rasulullah SAW itu kembali ke rumah untuk membuat persiapan. Rupanya waktu itu, telah turun firman Allah ta’ala yang menjelaskan lagi tentang permasalaan Saba’ tadi. Lalu Beliau menyuruh mencariku dengan mengutus orang untuk memanggilku. Malangnya aku juga sudah berangkat. Maka utusan itu pun mengejarku dan mengajakku kembali untuk menemui Rasulullah SAW. Apabila aku memasuki majelisnya, aku dapati Beliau sedang duduk dan dikelilingi oleh beberapa orang sahabatnya, lalu Beliau berkata: “Wahai Farwah! Mulaikanlah dengan menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu, siapa yang setuju terimalah darinya. Dan siapa yang enggan, jangan engkau lakukan apa-apa terhadapnya, sehingga datang perintah Allah kepadaku!”. “Ya Rasulullah! Apa itu Saba’?” terdengar seorang sahabat bertanya, “apakah dia mengenai tanah Saba’ ataupun puterinya?”. “Bukan”, jawab Rasulullah SAW. “Dia bukan tanahnya atau puetrinya. Tetapi dia seorang lelaki Arab yang beranak sepuluh. Enam dari padanya berpindah ke Yaman, dan empat yang lain berpindah ke Syam”. Rasulullah SAW menjelaskan hakikat Saba’ itu. Kemudian Beliau menyambung pula: “Adapun yang pergi ke Syam, yaitu: Lakham, Judzam, Chassan dan Amilah”, Beliau berhenti sebentar, kemudian menyambung lagi, “adapun yang ke Yaman, maka mereka itu: Azd, Kindah, Himyar, Asyfariyun, Anmar dan Mudzhij”. Terdengar pula suatu pertanyaan lagi meminta penerangan, Siapakah Anmar itu?”. “Dia itulah yang dari keturunan Khats’am dan Bujailah”, jelas Rasulullah SAW, lagi.
    (Thabaqat Ibnu Sa’ad 2:154, dan Kanzul Ummal 1:260)

    Dalam versi Ahmad dan Abd bin Humaid yang diriwayatkannya dari Farwah juga, bahwa dia berkata: Aku telah mendatangi Rasulullah SAW meminta izinnya untuk memerangi orang yang tidak mau memeluk Islam, kataku: “Bolehkah aku memerangi orang yang enggan memeluknya dengan mereka yang telah memeluk Islam dari kaumku?”. “Ya, boleh”, jawab Rasulullah SAW. “Engkau boleh memerangi orang yang enggan memeluk Islam itu dengan siapa yang telah memeluk Islam dari kaummu”. Setelah aku pergi, Beliau lalu memanggilku kembali, seraya berkata: “Jangan engkau memerangi mereka, sehingga engkau menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu”. Tiba-tiba terdengar suara orang bertanya kepada Beliau, katanya: “Wahai Rasulullah! Saba’ itu, apakah lembah, atau bukit, ataupun apakah dia sebenarnya?”. “Bukan semua itu”, jawab Rasulullah SAW, “tetapi dia adalah seorang Arab yang beranak sepuluh orang anak…”. Dan seterusnya sehingga akhir penerangan Rasulullah SAW seperti yang disebutkan di atas tadi (Tafsir Ibnu Katsir 3:531).
    Thabarani meriwayatkan dari Khalid bin Said ra. katanya: Rasulullah SAW pernah mengutusku ke negeri Yaman, seraya berpesan: Siapa yang engkau temui dari kaum Arab, lalu terdengar darinya suara azan, janganlah engkau mengganggunya. Dan siapa yang mendatangi suara azan, ajaklah mereka kepada Islam.
    (Majma’uz-Zawa’id 5:307)

    SEMOGA ALLAH MEMAHAMKAN KITA…AMIN
    NIAT MENGAMALKAN DAN MENYAMPAIKAN LAGI KEPADA SAUDARA2 KITA YANG LAIN..INSYA ALLAH

    Kategori:Agama

    Keagungan Seorang Khalifah

    11 November 2009 Tinggalkan komentar

    Umar bin al-Khaththab adalah khalifah kedua stelah Abu BAkar. ketika BEliau menjabat sbg khalifah sekitar 10,5 tahun. Dibawah kepemimpinan umar pada saat itu wilayah ISLAm berkembang pesat. Mulai dari seluruh jazirah arab, syria, MEsir, Irak, PErsia, Armenia, Azerbaijan dan beberapa wilayah lainnya.

    sebatnya lagi, saat peperangan, khalifah melarang Keras tentaranya untuk membunuh org yg lemah,perempuan dan anak2, menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. kebijakan2 umar bertentangan dg penindasan dan kebuasan alexander, caesar, Atilla. lihat saja saat alexander menaklukan Sur. Sebuah kota Syria. dia memerintahkan para jendralnya untuk melakukan pembunuhan massal dan menggantung seribu warga negara terhormat di dinding kota. Demikian pula ketika menaklukan kota persia, dia memerintahkan memenggal kepala smua laki-laki. Raja lalim seperti jengi Khan, Atilla bahkan lebih ganas lagi. Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama

    Al Quds Tidak Bisa Dibebaskan Hanya Dengan Demonstrasi

    31 Oktober 2009 Tinggalkan komentar

    بسم الله الرحمن الرحيم

    هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ

    Ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya (TQS Ibrahim [14]: 52)

    Al-Quds, dengan Protes dan Demonstrasi … Tidak Bisa Kembali

    Dan Akan Kembali ke Pangkuan Kaum Muslim

    Hanya dengan Mobilisasi Tentara untuk Mencabut Entitas Yahudi!

    Yahudi memprovokasi kaum Muslim di masjid al-Aqsa pagi dan petang. Kadang kala dengan menggali bagian di bawah masjid atau di lain waktu dengan merusak bagian atasnya. Pada kesempatan yang lain dengan mempersulit orang-orang yang melaksanakan shalat, sehingga Yahudi kadang memberi izin kadang yang lain melarang. Dan di waktu yang lain dengan menaruh peci-peci mereka untuk mendeklarasikan ritual-ritual mereka… Jika kaum Muslim menghadang mereka, maka orang-orang Yahudi melempari mereka dengan peluru, sehingga kaum Muslim ada yang terbunuh, terluka dan ditangkap. Sedangkan para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim, mereka hanya menghitung korban tewas, terluka dan yang ditangkap. Sikap terbaik dari mereka hanyalah “memberikan karunia” kepada masyarakat dengan mengizinkan mereka melakukan aksi protes, mengajukan keberatan, dan berteriak menentang Yahudi dan begundalnya tanpa melakukan penguntitan atau penangkapan! Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama, Politik

    Sikap Jantan Seorang Syabab Hizbut Tahrir Di Depan Tony Blair

    23 Oktober 2009 Tinggalkan komentar

    Hebron. Berbagai media lokal dan internasional meberitakan tentang konfrontasi politik yang terjadi pada hari Selasa (20/10) antara Ali Muhammad, salah seorang syabab (aktivis) Hizbut Tahrir dengan Tony Blair, utusan komisi Kuartet Internasional. Ketika itu Blair sedang berjalan-jalan di Masjid Ibrahimi di Hebron, didampingi oleh para tokoh Palestina, dan mendapat perlindungan dari aparat keamanan Otorita Palestina.

    Sungguh dalam hal ini, Ali telah bersikap jantan dan berkata terus terang (blak-blakan) di depan Blair yang telah membantai kaum Muslim di Irak dan Afghanistan. Seputar sikapnya ini, maka Hizbut Tahrir melalui penjelasan persnya menegaskan fakta-fakta berikut: Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama, Politik

    Muslimah Hizbut Tahrir Inggris : Tantawi Menyuburkan Agenda Anti Islam Barat

    23 Oktober 2009 1 komentar

    HTI-Press. Pada Senin , 5 Oktober, ketika mengunjungi sebuah sekolah perempuan di Kairo, Syeikh Mohamed Sayyed Tantawi, Rektor Universitas Al-Azhar, Mesir, telah memerintahkan seorang pelajar perempuan supaya membuka purdahnya (cadar) . Dia juga memerintahkan agar pemakaian cadar di tempat umum di semua sekolah al Azhar dilarang.

    Sikap Tantawi ini telah memberikan lampu hijau kepada negara-negera sekuler Barat seperti Prancis, Belanda, dan Belgia dalam melarang penggunaan cadar di negara Barat. Sehari setelah komentar Tantawi Liga Utara (partai politik sayap kanan dan sekutu PM Italia Silvio Berlusconi ) merencanakan perundang-undangan untuk mengharamkan penggunaan cadar di Italial. Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama, Pendidikan, Politik

    Di balik Fenomena Facebook (Mohon dibaca sebagai bahan renungan)

    16 Oktober 2009 1 komentar

    facebookKetika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.

    Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.

    Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasei yang ditunggu-tunggu …’siapa calon bapak si jabang bayi?’

    Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya. Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama, Pendidikan, Remaja

    Dokumen Penting Hubungan Nusantara dengan Khilafah

    23 September 2009 Tinggalkan komentar

    Sejarah Islam Nusantara saat ini sangat susah mendapatkan bukti otentik bahwa benar adanya bahwa Nusantara adalah wilayah ke Khalifahan Islam. Sangat susah menemukan buku-buku sejarah mengungkap hal ini seolah-olah sengaja menghilangkan fakta ini. Tapi sejarah yang benar pasti akan terungkap. Berikut bukti otentik yang dapat membuktikan hal tersebut. Bukti ini berupa surat resmi dari sultan Aceh Alauddin Mahmud Syah kepada Khalifah Abdul Aziz dari ke-khalifahan Turki Usmani, berikut isi suratnya;

    “Sesuai dengan ketentuan adat istiadat kesultanan Aceh yang kami miliki dengan batas-batasnya yang dikenal dan sudah dipunyai oleh moyang kami sejak zaman dahulu serta sudah mewarisi singgasana dari ayah kepada anak dalam keadaan merdeka. Sesudah itu kami diharuskan memperoleh perlindungan Sultan Salim si penakluk dan tunduk kepada pemerintahan Ottoman dan sejak itu kami tetap berada di bawah pemerintahan Yang Mulia dan selalu bernaung di bawah bantuan kemuliaan Yang Mulia almarhum sultan Abdul Majid penguasa kita yang agung, sudah menganugerahkan kepada almarhum moyang kami sultan Alaudddin Mansursyah titah yang agung berisi perintah kekuasaan. Baca selengkapnya…

    Kategori:Agama